Select Page

Jualan Online Minim Resiko Bersama AVANA, Platform Social Commerce Pertama di Indonesia

by | Apr 4, 2020

Entah karena memang saya tidak berbakat berjualan online atau bagaimana, tapi ada satu cerita yang membuat saya sedikit jera untuk berjualan online. Jadi, saya punya pengalaman “pahit” tentang berjualan online ini. Kisah itu terjadi beberapa tahun yang lalu. Kala itu, saya yang masih mahasiswa mencoba mencari tambahan uang saku dengan berbisnis online. Saya memilih jualan online dengan skema dropship.

Setelah mendapatkan supplier, saya mulai membuat toko di sebuah marketplace lokal. Saya masuk-masukkan deh itu foto-foto produknya dan membuat deksripsi produk serta harga yang memang marginnya sengaja saya ambil kecil. Yah, namanya juga baru usaha, biar ada orang yang minat gitu. Setelah menunggu beberapa hari, ternyata memang ada yang minat.

Singkat cerita, pembeli saya ini melakukan pembayaran, dan saya pun menerima pesanan tersebut. Tapi “petaka”-nya terjadi setelah itu, barang sudah dikirim ke alamat pembeli namun nomor resi tidak kunjung diberikan juga oleh sang supplier. Alhasil, waktu yang diberikan oleh sistem marketplace untuk menginput resi pun berakhir. Kesudahannya pesanan tersebut dibatalkan oleh sistem.

Apa yang terjadi selanjutnya tentu bisa Anda tebak, bukan? Ya, saya panik.

Akhirnya saya mengontak pembeli itu dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dia pun menyetujui untuk mentransfer uang ke saya di luar sistem. Senang? Tentu saja, meskipun uangnya memang tidak banyak, sekitar 100 ribuan, tapi bagi mahasiswa itu sangat berarti.

Namun tanpa disangka, ternyata sistem marketplace tersebut telah membelikan produk pengganti secara otomatis bagi pembeli. Kesudahannya 2 buah produk sampai ke alamat pembeli. Setelah itu tentu saya kontak lagi tuh si pembeli. Alhamdulillah waktu itu dia bersedia untuk mengirimkan satu produk tersebut ke alamat saya. Tapi sayang seribu sayang, sampai sekarang barang itu tidak pernah sampai. Dan kisah itu terjadi tahun 2016 lalu.

Nyesek? Jangan ditanya, Kak.

Kenyesekan itu membuat saya belum mau lagi coba jualan online sampai sekarang. Tapi setelah dipikir-pikir, kayaknya memang saya yang salah. Kok saya yang salah? Yap, andai waktu itu saya jualan dengan media sosial saja, mungkin tidak akan “dizolimi” oleh sistem marketplace.

Nyatanya, ada banyak keuntungan berjualan dengan media sosial dan/atau toko online profesional pribadi ketimbang marketplace lho. Akan saya ceritakan setelah ini ya.

Berbagai Keuntungan Berjualan dengan Media Sosial

Di zaman digital seperti saat sekarang ini, saya rasa hampir semua orang punya akun media sosial, tak terkecuali Anda yang sedang membaca tulisan ini—bahkan bisa jadi Anda punya lebih dari 1 akun di satu platform media sosial yang sama. Nah, terkait keberadaan media sosial ini, berbagai orang menggunakannya untuk berbagai keperluan pula, salah satunya adalah untuk berjualan.

Meski membuat akun di media sosial gratis, jangan pernah anggap remeh lho. Ada banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan ketika menggunakan media sosial sebagai lapak jualan. Keuntungan-keuntungan tersebut adalah sebagai berikut:

#1 Hemat di ongkos

Satu alasan utama yang membuat banyak orang berjualan di media sosial adalah karena mereka tidak perlu membayar kepada pemilik/pengembang platform untuk menggunakannya. Selama tidak melanggar aturan yang berlaku, akun media sosial kita akan tetap ada.

Jadi berjualan online di media sosial bisa menghemat biaya sewa jika harus membuka toko offline. Kalau untuk gudang penyimpanan mah bisa di rumah atau kos saja, bukan?

#2 Memungkinkan kita untuk bangun brand sendiri

Anda memang bisa berjualan di platform marketplace kenamaan yang ada, tapi sayangnya berjualan di marketplace tidak akan membantu brand atau merek Anda berkembang. Bagaimana bisa?

Coba deh tanyakan pada seorang kenalan Anda yang baru saja atau pernah menerima paket dari belanja online di sebuah marketplace. Tanyalah di mana dia membeli barang itu. Ia akan menjawab beli di marketplace ini atau marketplace itu. Ia tidak akan mengatakan pada Anda apa nama tokonya—atau kemungkinan besar memang ia tidak menghiraukannya.

Artinya, nama besar sebuah marketplace secara tidak langsung menelan brand dari sebuah bisnis atau toko. Namun beda kasus jika Anda bisa memanfaatkan media sosial untuk berjualan. Anda bisa membuat halaman atau akun khusus untuk berjualan sekaligus mengenalkan brand Anda.

#3 Hampir tidak ada aturan yang bisa merugikan kita

Sebagaimana yang saya ceritakan di atas tadi, setiap marketplace punya aturannya sendiri yang bisa saja merugikan kita sebagai penjual. Sayangnya, mau bagaimana pun kita tidak bisa protes, namanya juga numpang di toko orang.

Namun, ketika berjualan di media sosial, hampir tidak ada aturan yang akan merugikan kita, yah selama kita berjualan dengan cara yang benar.

#4 Minim pesaing dengan produk yang sama

Ketika berjualan di media sosial, kita juga akan mendapatkan pesaing yang lebih sedikit. Berbeda dengan berjualan di pasar online kepunyaan orang, besar kemungkinan banyak penjual lain yang menjual barang yang sama dengan kita.

Memangnya itu masalah? Setiap orang kan sudah diatur rezekinya.”

Benar, saya pun setuju dengan hal itu, hanya saja memperkecil persaingan juga termasuk bagian dari usaha mencari rezeki, bukan? Ketika calon pembeli bisa menemukan barang yang sama di penjual lain, bisa jadi ia tidak jadi membeli barang itu di tempat kita. Penyebabnya karena perbedaan harga, atau juga reputasi penjual—itulah mengapa penjual baru sulit bersaing di marketplace.

Ah, ini dari tadi Ajo sentimen banget sama marketplace ya” mungkin begitu pikiran pembaca.

Bukan begitu, saya hanya ingin menyebutkan apa yang bisa dilakukan media sosial tapi terbatas untuk dilakukan di situs marketplace. Bukan melarang Anda berjualan di sana juga lho ya, semakin banyak lapak semakin baik, bukan?

#5 Bisa memilih target pasar sesuai produk/jasa kita

Salah satu keuntungan lainnya dari berjualan di media sosial adalah mudahnya memilih target pasar yang sesuai. Anda bisa memulainya dengan membangun jaringan sesuai target pasar Anda. Misalkan jika Anda adalah ibu-ibu yang menjual perkakas rumah tangga seperti kontainer untuk food preparation, maka Anda bisa membangun jaringan yang isinya ibu-ibu juga. Begitu pula produk lain dengan target pasar lainnya.

Ketika ingin memperluas pasar pun, media sosial memberikan kemudahan pada pengguna dengan fitur periklanan mereka yang bisa menjangkau target spesifik. Konon untuk biaya iklan bahkan bisa dimulai dari 10 ribu rupiah per hari—dari pengalaman saya menggunakan Facebook dan Instagram Ads.

#6 Bisa membuat bisnis lebih dekat dengan konsumen

Satu keuntungan lainnya yang ada di media sosial adalah peluang untuk bisa menjalin komunikasi dengan konsumen. Di media sosial, toko kita bisa terhubung langsung dengan konsumen kita atau bahkan juga calon konsumen. Konsumen dapat dengan mudah berinteraksi dengan kita, baik bertanya soal produk/jasa dan lainnya.

#7 Mudah mendapatkan feedback secara langsung

Berkaitan dengan poin #6, berjualan di media sosial juga memungkinan bisnis kita mendapatkan feedback atau umpan balik langsung dari pelanggan. Umpan balik ini merupakan hal yang sangat berharga karena dapat meningkatkan kredibilitas dari bisnis kita.

Apa yang saya tulis di atas tak semata opini saya saja lho. Para ekonom dan peneliti bahkan sudah memberikan istilah sendiri bagi aktivitas orang yang berjualan di media sosial, mereka menyebutnya sebagai social commerce.

Nah, dari semua keuntungan berjualan online yang sudah kita bahas di atas tadi, satu yang menurut saya sangat penting untuk keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang adalah nilai branding tadi.

Tapi pertanyaannya, bagaimana cara memaksimalkan penggunaan media sosial untuk berjualan online? Nah, untuk ini Anda bisa menggunakan jasa AVANA untuk membuat media sosial Anda menjadi lapak jualan yang profesional. Penasaran? Yuk, baca lebih lanjut.

Jualan Online Minim Resiko Bersama AVANA

Tak ada salahnya memang berjualan di platform marketplace yang ada, tapi memang sayanya yang sudah terlanjur trauma. Sehingga kalau mau jualan lagi, saya pengen mulai dari social media. Alasannya karena beberapa keuntungan berjualan di media sosial yang sudah kita bahas sebelumnya.

Menurut hemat saya, berjualan di media sosial juga minim resiko. Artinya, kita bisa meminimalisir kerugian karena faktor teknis yang terbentur sistem. Dan lagi, calon pembeli lebih sering online di media sosial daripada aplikasi marketplace, bukan? Tapi sayangnya, berjualan di media sosial itu gampang-gampang susah lho.

Gampangnya kita bisa buat akun jualan sebanyak entah, sedangkan susahnya itu adalah membuat akun jualan kita tampak profesional dan menarik bagi calon pembeli.

“Kan bisa posting di status atau feed media sosial saja?”

Bisa memang, tapi jika begitu iklan produk kita akan mudah hilang dari linimasa–ya karena tertimpuk postingan orang lain. Sehingga cara terbaiknya adalah membuat halaman khusus untuk berjualan lalu mengintegrasikan semuanya sehingga bisa dikelola dalam satu pintu.

Nah, kabar baiknya, AVANA bisa membantu kita untuk melakukan semua itu.

“Memang AVANA itu apa? Dari tadi AVANA melulu”

Hmm, jadi AVANA itu adalah platform social commerce yang bisa mengubah media sosial kita menjadi toko online berkualitas serta membangunkan kita website profesional dengan instan.

Ketika berlangganan layanan atau keanggotaan AVANA, kita akan mendapatkan 3 toko utama yaitu Webstore, Facebook Store dan Messenger Store. Ketiga toko tersebut bisa dengan mudah dikelola dari dasbor AVANA–artinya bisa dikelola dari satu pintu.

Hebatnya lagi, pelanggan kita bisa langsung melakukan checkout barang belanjaan mereka tanpa harus keluar dari laman toko online tersebut. Mirip seperti saat kita belanja di situs toko online kebanyakan, tapi ini khusus dibuatkan untuk kita dengan brand kita sendiri.

Gampangnya, ketika berlangganan layanan AVANA kita tidak perlu pusing mengurus pembuatan website toko online sampai pengaturan toko di media sosial Facebook. Dengan demikian kita bisa fokus pada pengelolaan produk yang akan dijual saja.

Lalu, apa saja fitur dari AVANA yang bisa kita nikmati ketika berlangganan layanan mereka? Yuk, kita kupas lebih lanjut.

Fitur-fitur AVANA, Platform Social Commerce Pertama di Indonesia

AVANA adalah platform social commerce yang sangat peduli dengan keberhasilan pelanggan. Kepedulian tersebut diwujudkan dengan berbagai fitur yang sangat bermanfaat bagi penjual atau merchant mereka lho. Berikut beberapa fitur dalam layanan AVANA:

Mengutamakan ciri media sosial

AVANA mengintegrasikan Facebook sebagai saluran bagi pelanggan untuk berjualan. Selain itu juga bisa dintergrasikan dengan Instagram, LINE, Twitter, WhatsApp, Blogspot hingga email. Artinya AVANA tetap mempertahankan ciri media sosial dalam layanan mereka.

Manajemen stok dan produk

Stok dan produk bisa dikelola secara mudah pada satu sistem pusat. Tersedia fitur drag and drop dalam menambah produk. Selain itu, produk dapat dikelompokkan dalam kategori dan juga dapat diberikan label agar mempermudah pencarian di situs toko online dan Facebook kita.

Manajemen order atau pesanan

Dengan layanan AVANA, kita tidak perlu lagi pusing karena mengurus order dengan menggunakan Excel atau sejenisnya. Notifikasi order diterima melalui email, data order dapat dilihat di dasbor. Hebatnya lagi, faktur, pelacakan pembaruan nomor dan penerimaan otomatis dikirim ke pelanggan.

Dasbor admin

Semua toko bisa merchant kelola dengan satu pintu alias satu dasbor admin. Mulai dari memperbarui informasi dan halaman toko, interaksi gateway pembayaran, integrasi dengan analisis Google untuk melacak trafik di web e-commerce hingga pengelolaan pajak yang bisa dilakukan dengan mudah.

Tak hanya berbagai fitur utama di atas lho, merchant di AVANA juga bisa menikmati berbagai fitur yang sangat bermanfaat lainnya seperti beberapa fitur di infografis di bawah ini:

Layanan AVANA tidak hanya membuat berjualan online di platform media sosial menjadi mudah tetapi juga minim resiko. Lapak atau toko online kita juga akan lebih profesional dengan berbagai fitur AVANA di atas. Tidak hanya itu, platform social commerce pertama di Indonesia ini  membuatkan merchant mereka sebuah webstore yang ekslusif sehingga membuat branding usaha menjadi lebih mudah.

Satu hal lainnya yang menarik bagi saya dari platform yang diprakarsai oleh PT Niaga Masa Depan ini adalah mereka tumbuh bersama dengan mitra atau merchant mereka. Bagaimana tidak, pada tahun 2016 lalu mereka hanya tim yang terdiri dari 6 orang dan sekarang sudah berjumlah 40 orang lebih. Tim AVANA diisi oleh orang-orang muda dari seluruh dunia dengan berbagai keahlian dan sangat berdedikasi untuk membantu meningkatkan skala bisnis mitra mereka.

Hingga saat ini bahkan sudah lebih dari 60.000 toko dari berbagai kategori produk yang berjuang bersama AVANA. AVANA juga sudah memperluas jaringannya dari yang semulanya hanya berkantor di Malaysia, kini sudah merambah Singapura dan Indonesia. Tentu dengan tetap misi untuk membawa semua pengusaha kecil dan menengah ke peringkat global.

Nah, bagaimana dengan Anda? Tertarik untuk menjadi salah satu pebisnis yang berjuang bersama dengan AVANA? Oh ya, satu video yang akan saya lampirkan di bawah layak untuk Anda simak, untuk mengetahui lebih banyak tentang AVANA.

Cerita Saya Saat Mencoba Layanan AVANA

Penasaran dengan fitur-fitur AVANA, akhirnya saya benar-benar coba deh layanan mereka. Untungnya, ada fitur free trial AVANA selama 14 hari buat kita yang ingin mencoba berbagai kemudahan berjualan online dengan AVANA. Jika Anda juga memiliki bisnis atau toko online di Facebook saat ini, saya sarankan Anda untuk mencobanya juga.

Nah, ketika kita menggunakan AVANA untuk pertama kali, kita diminta untuk login dengan akun Facebook dulu, setelah itu dipinta untuk memilih Facebook Page yang akan kita jadikan toko untuk berjualan. Akhirnya saya pilih satu halaman saya yang ada–kebetulan itu halaman toko lama yang pernah saya buat dulu. Setelah itu tinggal create.

Setelah toko kita berhasil dibuat, maka kita akan diarahkan pada dasbor. Nah, di dasbor ini Anda bisa melakukan pengaturan awal toko Anda. Jangan khawatir, sistem AVANA akan memberikan pemberitahuan tentang apa yang perlu dipersiapkan.

Untuk upload produk ke toko mudah sekali lho. Cukup melakukannya di dasbor AVANA maka produk kita akan muncul di Webstore dan Facebook Store lho.

Pada saat menambahkan produk, kita bisa mengisi nama, SKU, harga normal (serta harga diskon) serta berbagai pengaturan lanjutan lainnya.

Tak cuma itu, AVANA juga menyediakan fitur upload produk secara massal atau import multiple product yang akan memudahkan merchant memasukkan produk dalam beberapa klik saja.

Oh ya, di awal tadi saya mengatakan bahwa merchant juga dibekali dengan Messenger Store ya. Nah, kita bisa mengatur Facebook Messenger di tab “Messenger” dasbor AVANA–sampai bisa setting bot-nya juga lho, itu lho biar ada pesan otomatis yang bisa dikirimkan ke pelanggan.

Selain beberapa fitur yang sudah saya sebutkan, kita juga bisa mengintegrasikan WhatsApp, Twitter, Blogspot, dan Instagram dengan toko langsung dari dasbor AVANA.

“Itu saja, Jo?”

Ya gak lah, banyak fitur lainnya seperti manajemen order, produk/stok, pelanggan hingga fitur-fitur yang berkaitan dengan marketing. Anda bisa mengeksplor sendiri fitur-fiturnya dan mendapatkan berbagai kemudahan berjualan online dengan AVANA. Dan, tidak perlu khawatir “tersesat” atau kebingungan. Dari dasbor, kita juga bisa mengakses tutorial dan bertanya langsung dengan tim support AVANA.

Oh ya, beberapa gambar tangkapan layar di slideshow di bawah agaknya bisa membantu Anda mengenal layanan AVANA.

Media Sosial Adalah Lahan Terbaik Untuk Pengembangan Bisnis 

Di suatu pelatihan media yang pernah saya isi, saya pernah bertanya pada peserta. Pertanyaannya sederhana, “Siapa di sini ya tidak punya akun Facebook? Angkat tangan” dan jawabannya sudah bisa ditebak, hampir tidak ada yang angkat tangan. Faktanya memang hampir semua kita saat ini punya akun dan terhubung oleh media sosial.

Kita juga tak perlu malu untuk mengakui bahwa ternyata sekian jam dalam keseharian kita habis untuk menjelajahi media sosial itu. Hanya saja, mungkin kita perlu sedikit merenung, daripada waktu kita menguap begitu saja karena media sosial, kenapa tidak mencari keuntungan dari teknologi itu?

Ah, saya jadi teringat sebuah kutipan dari tokoh yang rasanya kita semua kenal, orang itu bernama Bill Gates. Ia berkata “If your business is not on internet, then your business will be out of business“. Artinya jika bisnis Anda tidak ada di internet maka bisnis Anda akan gulung tikar.

Di tengah dunia yang telah memasuki industri 4.0 ini, internet menjadi lahan terbaik untuk mengembangkan bisnis itu. Menjangkau pasar yang lebih luas, mencari calon pelanggan yang lebih tepat hingga membangun brand dan meningkatkan brand awareness dari sebuah bisnis. Dan media sosial adalah salah satu “kapling” besar dari luasnya dunia internet itu.

Dengan semua fakta di atas dan berbagai keuntungan berjualan atau berbisnis di media sosial, tentu saja bukan pilihan yang baik untuk menyia-nyiakan kesempatan yang besar itu, bukan?

Kesudahannya, jika Anda ingin atau telah mulai berbisnis atau berjualan di media sosial, saya sangat rekomendasikan Anda untuk bergabung dengan AVANA, untuk meningkatkan skala dan performa bisnis Anda.[]

Referensi:

Informasi di dalam artikel ini didapatkan dari laman resmi AVANA serta pengalaman pribadi. Gambar diolah sendiri oleh penulis dengan stok gambar milik sendiri serta tangkapan layar dari dasbor AVANA, webstore dari AVANA serta Facebook.